Rektor Pertama ITS

    dr Angka Nitisastro, beliau merupakan orang yang sangat berpengaruh besar atas berdirinya ITS. dr Angka Nitisastro beliau dilahirkan di Jombang, beliau berasal dari keluarga yang kental dengan pendidikan. Ayahnya yang bernama Nitisastro adalah seorang pemilik sekolah di Singaraja Bali dan ibunya adalah seorang pengajar di Taman Siswa Bali. Beliau adalah seorang dokter umum, dimana beliau mendapatkan gelar dokternya di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga pada zaman Belanda. Pada saat itu nama sekolah kedokterannya adalah School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA). Beliau sempat bekerja sebagai dokter di Rumah Sakit Pelabuhan yang ada di Perak Surabaya. dr Angka juga aktif tergabung di dalam organisasi Palang Merah Indonesia (PMI).

    Beliau merupakan pendiri ITS sekaligus Rektor ITS yang pertama. Beliau melihat bahwa di Surabaya banyak sekolah dokter namun tidak ada sekolah untuk insinyur. Beliau memang seorang dokter, namun beliau memiliki kemauan dan tekad untuk mendirikan sekolah teknik atas keresahan tersebut. Kemudian beliau menyampaikan niat tersebut pada kawan-kawannya yang mereka adalah seorang insinyur dan tergabung di Persatuan Insinyur Indonesia (PII), mereka menyetujui hal tersebut. Akhirnya beliau memulai dari nol untuk mendirikan YPTT Sepuluh Nopember. Tak sampai disitu saja, beliau memiliki tekad untuk tak hanya mendirikan yayasan saja namun beliau bertekad untuk menjadikan kampus yang dirikan bersama kawan-kawannya menjadi sebuah perguruan tinggi. Setelah melalui proses dan perjuangan yang dilakukan akhirnya selesai untuk menjadikan kampus yang beliau dirikan sebagai Perguruan Tinggi, namun tidak sampai disitu saja beliau berkeinginan untuk mengundang Presiden pertama Indonesia yaitu Ir. Soekarno untuk meresmikan kampus ITS.

    

    Berbekal pada relasi dan tekad yang beliau miliki akhirnya pada 10 November 1957 diresmikanlah Perguruan Tinggi Teknik Sepuluh Nopember di Morokrembang. Namun, setelah pergantian dari yayasan menjadi institusi negeri beliau harus lengser dari jabatannya sebagai Rektor ITS karena adanya protes dari para mahasiswa yang merasa bahwa seorang dokter yang akan nantinya akan menandatangani ijazah mereka, hal itu menjadi sebuah “penghinaan” bagi para mahasiswa. Akhirnya beliau dengan legowo melepaskan jabatannya sebagai Rektor dan kemudian digantikan oleh Kol Laut Ir Marseno Wirjosapoetra.

Sumber Foto: Unit Komunikasi Publik ITS

Sumber Informasi: Rangkuman dari Buku "Titik Nol Kampus Perdjoeangan"